Rem tromol merupakan salah satu sistem rem yang banyak digunakan pada kendaraan roda empat maupun roda dua. Sistem rem tromol bekerja dengan prinsip perpaduan antara gaya gesek dan gaya hidrolik untuk menghentikan putaran roda kendaraan. Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai cara kerja rem tromol beserta komponen-komponen utamanya.
Daftar Isi
- 1. Komponen-komponen Rem Tromol
- 2. Cara Kerja Rem Tromol
- 2.1 Pemasangan Kampas Rem
- 2.2 Gaya Gesek antara Kampas Rem dan Drum Brake
- 2.3 Penggunaan Gaya Hidrolik untuk Menekan Kampas Rem
- 2.4 Pengembalian Kampas Rem ke Posisi Semula
- 3. Kelebihan dan Kekurangan Rem Tromol
- 3.1 Kelebihan REM Tromol
- 3.2 Kekurangan Rem Tromol
- 4. Kesimpulan
1. Komponen-komponen Rem Tromol
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sistem rem tromol terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja sama untuk menghasilkan gaya gesek yang dibutuhkan untuk menghentikan putaran roda. Berikut adalah komponen-komponen utama pada rem tromol:
- Tromol: Merupakan bagian yang menutupi drum brake dan memberikan tempat bagi komponen-komponen lainnya.
- Drum Brake: Tempat terjadinya gaya gesek antara komponen-komponen rem dengan permukaan drum brake sehingga menghasilkan gaya henti.
- Kampas Rem (brake shoes): Komponen yang akan mengalami gaya gesek dengan drum brake saat rem diterapkan.
- Silinder Roda (wheel cylinder): Berperan dalam menekan kampas rem ke drum brake menggunakan gaya hidrolik.
- Pegas Rem (return spring): Berfungsi untuk mengembalikan kampas rem ke posisi semula setelah rem dilepaskan.
2. Cara Kerja Rem Tromol
Proses kerja rem tromol dapat dibagi menjadi beberapa langkah utama yang terjadi saat pengemudi menginjak pedal rem. Berikut adalah tahapan cara kerja rem tromol secara lengkap:
2.1 Pemasangan Kampas Rem
Pada kondisi normal, kampas rem berada dalam posisi terbuka (tidak melakukan gaya gesek dengan drum brake). Namun, saat pedal rem ditekan, silinder roda akan mendorong kampas rem ke drum brake sehingga terjadi gaya gesek yang menghentikan putaran roda.
2.2 Gaya Gesek antara Kampas Rem dan Drum Brake
Saat kampas rem telah bersentuhan dengan drum brake, maka gaya gesek akan terjadi antara kedua komponen tersebut. Gaya gesek inilah yang memperlambat putaran roda kendaraan.
2.3 Penggunaan Gaya Hidrolik untuk Menekan Kampas Rem
Silinder roda berfungsi sebagai pemindah gaya hidrolik untuk menekan kampas rem ke drum brake. Gaya hidrolik ini sangat membantu dalam meningkatkan kekuatan pengereman pada rem tromol.
2.4 Pengembalian Kampas Rem ke Posisi Semula
Setelah rem dilepaskan, pegas rem akan bekerja untuk mengembalikan kampas rem ke posisi semula. Hal ini dilakukan agar kampas rem tidak terus menerus mengalami gaya gesek dengan drum brake saat tidak diperlukan.
3. Kelebihan dan Kekurangan Rem Tromol
Setiap sistem rem memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, termasuk rem tromol. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari rem tromol:
3.1 Kelebihan REM Tromol
- Mudah dalam Pemasangan: Rem tromol relatif mudah untuk dipasang dan diperbaiki.
- Mampu Menahan Panas: Rem tromol lebih tahan terhadap panas daripada rem cakram.
- Harga Lebih Terjangkau: Rem tromol cenderung lebih terjangkau dibandingkan rem cakram.
3.2 Kekurangan Rem Tromol
- Kurang Efisien: Rem tromol cenderung kurang efisien dalam pengereman dibandingkan rem cakram.
- Resiko Overheat: Rem tromol memiliki resiko overheat yang lebih besar dibandingkan dengan rem cakram.
- Sulit untuk Dikontrol: Rem tromol sulit untuk dikontrol pengeremannya secara langsung.
4. Kesimpulan
Rem tromol merupakan salah satu sistem rem yang banyak digunakan pada kendaraan roda empat maupun roda dua. Dengan memahami cara kerja dan komponen-komponen utamanya, pengguna kendaraan dapat lebih mengerti mengenai proses pengereman yang terjadi. Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan, rem tromol tetap menjadi pilihan yang populer di kalangan pengguna kendaraan.